Kamis, 06 Januari 2011

Fifteen & Straightforward

Kalau membaca judul postingan yang satu ini, pasti banyak orang yang akan melihat opo seh maksud e?? ...
Jadi, dua kata dalam bahasa inggris yang berarti lima belas (fifteen) dan Blak-blak (straightforward)tersebut akan selalu mengingatkan "kebodohan" yang saya lalukan selama ini. Yang kalau dipikirkan lebih lanjut kok ya bisa-bisanya saya mengalami hal se-konyol itu

Memang semenjak sekolah dulu dari SD sampai SMA, selain olahraga, ilmu seni (menggambar/prakarya), saya mengalami kendala yang cukup menjengkelkan dengan satu mata pelajaran yaitu dengan bahasa.
Bahasa yang saya maksudkan disini tentu saja adalah bahasa asing baik Inggris maupun Arab (bukan bahasa Indonesia ataupun bahasa jawa). Bagi saya mempelajari kedua bahasa tersebut cukup menjengkelkan, menyusahkan, dan membuat pening kepala! bahkan untuk kasus yang lebih ekstrim, mata kuliah tersebut satu2nya yang paling saya takutkan, yang atasnya saya berharap saat itu tidak menjatuhkan saya ke lembah DO.
Balik lagi ke masalah Fifteen dan straightforward ....

"Fifteen" merupakan kebodohan pertama saya yang terpublish di depan umum, dihadapan banyak khalayak akademis pula...
Jadi ceritanya, 4 tahun yang lalu, kira-kira bulan Desember 2006, Saya ~bersama dua orang soulmate D4 Agung dan Nur ~ berkesempatan mewakili kampus untuk ikut dalam lomba akuntansi nasional di Universitas Perbanas di daerah Kuningan.....
Hari pertama lomba cukup lancar, yang artinya kami lolos sampai dengan babak selanjutnya....

Hari kedua dimana kita harus melakukan adu ketangkasan memencet bel..... (jadi inget Klompencapir yang cukup populer pada saat orde baru), sepertinya akan berjalan mulus, hingga pada pertanyaan ke sekian tentang mata kuliah Manajemen Keuangan, kita diminta untuk menghitung rate of return yang diinginkan. 

Berhubung Nur telah mendapatkan jawaban yang tepat (teman saya yang satu ini kebagian untuk melumat materi yang berasal dari Mankeu dan memang ahli di bidang tersebut) maka dengan lantang dan pedenya sayapun menjawab:"fifteen..... "(alasan kenapa saya menjawab dalam bahasa inggris adalah nilai yang diberikan full 100, sedangkan kalau menjawab dalam bahasa hanya memperoleh 80, selisih yang menurut saya sayang untuk dibuang, apalagi dengan pertanyaan semudah itu...
Juri:"salah"
Saya:"kok.....", tanpa sengaja ungkapan penuh tanya keluar dr mulut saya.
belum sempat pertanyaan yang lain saya ajukan, dewan juri terlanjur menyatakan "jawaban yang benar adalah 50"

Nah, dari sini mulailah saya protes keras atas "penyalahan" jawaban saya tadi....
"Kok jawaban saya salah tadi...." protes yang sebenarnya tidak perlu dan efeknya malah membawa malu bagi saya seumur hidup....

"Iya, jawaban saudara salah....."
"lho kok bisa "kata saya, "kan bener jawaban saya 50 tadi .....", rekan setim saya pun nge-reh-reh saya dengan menyatakan memang kami salah.... 

Saya pun masih kekeh terhadap kedua teman saya "harusnya bener kan, jawaban kita kan 50, fifteen" sejenak kemudian saya terdiam.... Oh God.......apa yang saya lakukan......
50 = fifty not fifteen..... mengapa bisa saya sebodoh itu dalam men-spelling dalam bahasa inggris
seketika auditorium FE Perbanas-pun geeerrrr.... dipenuhi dengan tawa para tawa dewan juri, peserta dr berbagai kampus di Indonesia yang tentunya beberapa didampingi oleh Dosen mereka. 
suasana tenang pun cair dengan gelak tawa mereka yang dilanjutkan dengan muka merah (ini sekali dalam suatu forum saya merasa amat sangat malu...)

Diakhir lomba ini pun kami akhirnya kalah,
namun membawa kami dalam kondisi yang jauh lebih tenar dari pemenang lomba itu sendiri, gara-gara si fifteen tadi ^^V

kejadian kedua, lagi-lagi juga terjadi di bulan Desember, tepatnya Desember 2010 kemaren....
secara tidak disangka-sangka saya dinyatakan lulus tahap selanjutnya program PPSDM. Hal ini membawa konsekuensi saya musti mengikuti tes wawancara di JAKARTA (seneng bisa maen ke jakarta lagi...). Cukup deg-deg an saya menghadapi waktu wawancara pada 21 /12/2010 tersebut.

sampai pada hari H dimana saya kebagian urutan nomor 1 sebab secara absensi memang saya amat jarang berada di nomor 2 (Satu hal yang nantinya patut saya pertimbangakan dalam memberikan nama pada anak nanti..... ^^). memasuki ruangan dengan penuh kekhawatiran tingkat tinggi, saya pun menjawab pertanyaan dengan biasa (pertanyaan mencakup banyak aspek)
hingga pada pertanyaan
Mr T (sebut saja begtu, beliau adalah eslon II BPPK yang membidangi masalah PPSDM) " Mas Amin, kan pengennya kuliah ke xxxxx, nah sekarang kita mau tau ttg kemampuan bahasa inggrisnya"
so "Tell me about ur strenght and weakness"

saya pun dengan sangat terpaksa menjawab dengan blepotan sana sini.. hingga saya lalu terdiam cukup lama....
(dalam hati saya binggung, kelemahan saya adalah terlalu blak-blakan... istilahnya apa ya dalam bahasa inggris???)

pewawancara: "Do you think that you don't have any weaknesses...???)
saya:"ehm,,,, No sir,,,
lalu saya bilang .... maybe its called Blak-blakan"
"o,,,, straightforward" seru pewawancara....

betapa malunya saya, karena mengalami kejadian yang "menjengkelkan" dalam sebuah momen penting seperti itu.....
yang jelas sesudahnya tanya jawab dilakukan dalam bahasa dan saya alhamdulillah cukup lancar memberikan jawaban jujur dr saya...

yang jelas dengan kejadian yang terakhir...
saya memutuskan, kayaknya perlu kursus dan banyak2 latihan biar ga kagok....
hahahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar