Sabtu, 02 Oktober 2010

Kado

22 September 2010,
Tepat dua puluh hari sejak umur saya berkurang satu tahun, atau tanggal 12 Syawal 1431 H- Dua hari sesudah jatah cuti saya berakhir- saya mendapat sebuah KADO.......

Sedikit berbeda dengan kado-kado milad saya sebelumya yang umum-nya dipersembahkan oleh sahabat, teman, dan mhsiswa saya (ortu saya  pernah kasih kado buat saya pas milad, karena saya sudah dikasih kado tiap hari setiap ba'da salam dan qiyamul lail, nyuwun panestunipun Pak, BU, ^_^), mengapa?? karena sumber kado kali ini diberikan oleh atasan saya.
Penyampaian kado tersebut sebenarnya sudah saya duga sehari sebelumnya, sebab pada hari selasa -ketika itu ada acara halal bi halal- di kantor, secara tidak terduga-duga Mami (baca: big boss) nyeletuk ke saya, "Mas Amin, saya mau ngomong panjang lebar dan sedikit lama sama mas amin.... kapan-kapan kalau ada waktu ya.." Sayapun spontan menjawab "Inggih Bu" walaupun dalam hati saya deg-degan dan penasaran berat.
Mengapa penasaran??? karena biasanya kalo sang mami ngomong-nya agak serius gitu pasti ada kerjaan kantor yang serius atau kasus yang musti ditangani.
Sambil mikir-mikir karena penasaran, saya pun mereka-reka ulang kerjaan sebelum libur lebaran kemaren! perasaan semua kerjaan dah saya kebut dan selesai. Beberapa kasus yang saya tangani juga  in progrees  alias udah diluar kendali kami dan tinggal finishing touch di Banteng (ini adalah tempat keramat dimana seluruh keputusan tertinggi instansi saya diputuskan).

Berhubung masalah kerjaan saya beres semua (^.^V), maka kemungkinan kedua adalah saya ketahuan gosipin beliau, wkwkwkkw (maaf ya Bu). Tapi ini juga tereliminasi, wong aura Mami pas ngomong tu bukan aura lagi marah kok. Nah, akhirnya setelah memaksa neuron2 di kepala saya bekerja keras, keluarlah analisa terakhir yakni saya bakalan dipindahkan dari tempat saya sekarang (alias didaerahkan).

Maka ketika akhirnya momen tersebut tiba, yakni tepat keesokan harinya. Rasa penasaran dan deg-degan sayapun akhirnya terjawab.
berikut cuplikan pembicaraan kami:
Saya (Amin/A): "iya bu ada apa ya??"
Mami (M):"duduk dulu mas..."
setelah saya duduk kemudian sang mami melanjutkan pembicaraan "mas amin udah tau berita-nya???"
A:"berita apa ya bu?? (makin penasaran dan deg-degan lah saya)
M:"ehm kalo mas amin belum dengar, saya mau kasih tau sesuatu. Mungkin berita ini udah nyebar kemana-mana tapi saya yakin itu sumbernya bukan dari sini mas."
Dalam hati, aduuuuhhh si Mami neh malah muter2, ga tau gw dah jantungan?????
M:"jadi mas amin siap-siap mulai sekarang ya...." Deg... jantung gw serasa berhenti denger berita itu....
mau diapain neh kok pake suruh siap2 segala
A:"siap2 buat apa ya bu??" pertanyaan bego yang didasarkan pada kebinggungan untuk menebak arah pembicaraan kami.

Mamiku pun terdiammmm sejenak
M:"jadi mas amin, kena mutasi......."
A:"o......." gw melongo dan shock berat. pasti kalo liat ekspresi saya saat itu bener2 diluar dugaan dan kebiasaan saya sehari-hari. Saya bener2 terdiam ga bisa ngomong (ibaratnya untuk sesaat Si Amin yang super rame itu tiba2 ilang entah kemana, >> lebay)
M:"jadi, mas amin akan dipindahkan ke Balai Diklat Keuangan *******, jadi tolong mulai dipersiapkan dari sekarang kepindahannya. Kerjaannya segera dialihkan ketemen2 yang lain. beberapa tanggungan yang blom selesai segera diselesaikan....
dan kalo bisa ngajarnya dikurangi..."

mendengar berita tersebut, saya cuman terdiam dan sesekali bilang "oooo", "Iya...Bu," dan jawaban singkat lainnya.
Alhasil pembicaraan yang direncanakan cukup panjang lebarpun  berakhr dengan antiklimaks
cos, Mamiku ngeliat aku masih shock berat.....

be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar